Basmallah

Jangan lupa dalam melakukan sesuatu diawali dengan bismillah.

Tunaikan selagi mampu

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

Sabtu, 26 November 2016

Hikmah keluar dari mager

Pagi hari, chat temen buat ngajakin ngaji Safinah. Eh, temenku belum bisa ikutan karena mau ngerjain tubes, ceunah. Oke lah. Tapi malah dia maksa buat aku ngikut kunjungan pengurus yang awalnya malas sekali.
Dia gak bisa, masih ada perempuan yang lainnya yang bisa. Hehehe.
Budaya ngaret masih mengakar sih, di poster mah jam 9.00, eh mulai malah jam 10.00. Mantap kali kan.
Jadi tadi bahas tentang tayamum dari sebab-sebab, syarat, yang membatalkan, fardhu tayamum.
Selesai ketika adzan dhuhur berkumandang.
Sekitar jam 13.00, saya bersama teman-teman yang lain menunggu di Bank Muamallat untuk ke rumahnya Pak Suwarno dan Bu Elin. Perjalanan cuku panjang dan terik matahari cukup membuat kami yang berada di dalam angkot merasa gerah dan terkantuk.
Sesampainya di sana, langsung disuguhin untuk makan siang. Wow, mantap kali. Ini lah yang ditunggu-tunggu sebagian orang. Hahaha, termasuk saya.Selesainya makan, dapat lah wejangan-wejangan lagi. Yang membuat, semangat menatap dunia kembali muncul di permukaan. Api yang disulutkan, mampu membuat jantung berdegup kencang.

Salah satunya :
-Seseorang perlu mempunyai karakter yang membuat orang lain nyaman dan diri sendiri menjalankannya tentu akan ikhlas.
*Seperti, menepati janji. Jika kita belum mampu untuk menepatinya, cukup bilang maaf dan berikan alasan mengapa begitu. Dan jangan pernah membuat janji yang membual dan yang nantinya tidak bisa untuk ditepati.
*Kalau kita memerlukan bantuan orang lain, maka ketika kita telah bertemu orang yang merupakan orang yang akan dimintain tolong berlaku lah hormat.Jangan bermain dengan gadget sendiri, sok penting ngobrol dan nge-chat tanpa memerdulikan tujuan bertemu tersebut. Sungguh tak sopan sama sekali.

-Untuk menyatukan qolbu salah satunya melakukan aktivitas bersama dan melakukan perjalanan minimal 3 hari. Dengan cara seperti itu dapat menguatkan persahabatan dan persaudaraan. Intinya harus berjalan bersama.
-Dalam salah satu pengajaran yang diajarkan oleh Pak Suwarno ke mahasiswanya adalah Kompetensi harus naik dari sebelumnya, bahasa asing, Self Confidence, networking yang jangka panjang, multi/close culture experience.

Ya begitu lah banyak hikmah hari ini. Alhamdulillah.
Pulangnya gak pake angkot, tapi bonceng sama Fathimah pake motor menyusuri hari yang semakin gelap.

Sabtu, 19 November 2016

Bimbelan

Telah hadir, Bimbelan di sekitar Bandung.

Cara kreatif bimbelan. Dengan jadwal yang padat kini tak akan menghalangi kamu dalam mengikuti bimbingan belajar, Bimbelan menyediakan berbagai fasilitas bagi kamu untuk mendapatkan bimbingan belajar yang fleksibel, berkualitas, dan dengan harga yang kompetitif. 
Proses Pemesanan dapat kamu lakukan melulai aplikasi android Bimbelan di playstore atau melalui line official account Bimbelan.
Harga Kompetitif Meski bimbel dilakukan dirumah, harga kami tidak berbeda dari bimbel umum, bahkan sistem pembayaran Bimbelan per pertemuan
Waktu Fleksibel Kamu dapat memilih waktu belajar sesuai dengan keinginanmu sehingga bimbel tidak akan mempengaruhi kesibukanmu.
Tempat Fleksibel Kamu dapat memilih tempat yang nyaman untuk belajar sesuai versimu. Di rumah, cafe, perpustakaan, dsb.
Materi Fleksibel Materi belajar dapat kamu tentukan sendiri sesuai dengan kurikulum sekolahmu dan materi yang belum kamu kuasai.
Pengajar Berkualitas Pengajar Bimbelan berasal dari universitas universitas ternama di kota Bandung seperti UPI, ITB, UNPAD dan universitas lain.


Untuk proses pemesanan sangat mudah. 
1. Cukup menambahkan Official Account Bimbelan sebagai teman kamu. Kamu dapat menemukan Official Account Bimbelan di http://line.me/ti/p/%40qre6210q atau kamu bisa search dengan nama id @qre6210q
2. Pemesanan melalui chat dengan format : nama, nomor hanpone, mata pelajaran, materi, jam belajar, alamat belajar, dan kriteria pengajar.

Cukup mudah kan? Let's join us.
More information, you can see our website bimbelan.tk

Minggu, 06 November 2016

Kurang Syukur

Galau?
Resah? 
Gelisah?
Sering banget kayak gini.
Kurang bahagia? Itu karena selalu melihat ke atas. Atuhlah cangkel dongak terus. Makanya sering-sering lah ke bawah. Tapi jangan terus menerus ke bawah, nanti ikutan capek juga.
Ke atas dan ke bawah haruslah seimbang.
Ke atas, agar selalu semangat dalam menjalani hidup. Menuntut ilmu, mencari kerja, dan menebarkan kebermanfaatan sesuai dengan petunjuk dan ridho Alloh.
Ke bawah, agar selalu ingat apa yang telah di dapatkan sekarang ini yang membuat kita menjadi orang yang selalu bersyukur dan terus berfikir. Bukan untuk maksud menyombongkan diri atas apa yang telah dicapai.

#RefleksiDiri

Sabtu, 05 November 2016

Cirebon dengan Segala Kemewahannya

Hidup di kota Cirebon merupakan hal yang tak pernah aku duga dalam hidupku. Kejadiannya ketika kuharus melanjutkan Sekolah Menengah Atas. Awalnya aku hanya iseng-iseng daftar ke MAN Ciwaringin, karena keisenganku ternyata aku diterima dengan beasiswa. Sehingga aku tak kuasa untuk menolak kesempatan yang berharga ini.
Sudah 2 tahun aku hidup di Cirebon, ya beginilah kehidupan merantau di kota orang. Banyak tantangan yang harus kuhadapi tapi tak sedikit pula kesenangan yang aku dapati. Apalagi di Cirebon, aku hidup di lingkungan pesantren yang mengharuskanku harus belajar mandiri, mengatur semua kegiatan agar bisa terlaksana semua, dan yang terpenting harus bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, mengenal dan memahami karakter setiap orang karena di sini tidak hanya ada orang Cirebon saja, tapi ada juga dari Brebes contohnya aku sendiri, Majalengka, Indramayu, Bogor, Tegal, Jakarta, Karawang, dari luar pulau Jawa pun juga banyak seperti Riau, Lampung, NTT, Pontianak bahkan Papua.
Semuanya bisa dikatakan hampir kumpul di desa pesantren Babakan.
Hidup dan belajar di kota orang lain merupakan hal yang dapat menambah wawasan kita, karena ada syair (alala) mengatakan bahwa orang yang keluar dari desa (di mana ia tinggal) maka dia akan mendapatkan lima hal yaitu hilang kesulitannya, rezekinya bertambah, mendapatkan ilmu yang banyak, bisa memperbaiki tata krama, dan mendapatkan teman yang mulia. Syair ini membuatku semangat kembali ketika dalam keadaan terpuruk atau keinginan untuk kembali ke rumah. Walaupun aku di sini sekolah sambil pondok pesantren, tapi tak jarang di hari libur izin pergi untuk refreshing seperti ke Makam Gunung Jati, Indocement, gua Sunyaragi, Pasar Plered, dan yang paling sering ke Grage Mall karena tempat ini paling lengkap apalagi buku-bukunya. Walaupun di Cirebon banyak Mall, Grage merupakan Mall yang paling dipercaya masyarakat. Animo masyarakat terhadap Grage sangatlah tinggi, contohnya saya aja, kalau beli buku atau sekedar ingin tahu buku terbaru pasti ke Grage Mall.
Cirebon masih memiliki banyak hal yang menarik seperti keraton  Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton Keprabon yang sampai saat ini masih dijaga dengan baik; Taman Air Sunyaragi dan Taman Ade Irma Suryani; batik dengan motif Mega Mendung yang sudah diakui oleh UNESCO; dari makanan seperti Sega Jamblang, Sega lengko, Empal gentong, Docang, Tahu gejrot, Kerupuk Melarat, Mendoan, Sate beber, Mi koclok, Empal asem dan Kerupuk Udang; pasar Tegalgubug yang terkenal dengan sandangnya, pasar Plered yang terkenal dengan pangannya dan terkenal dengan kota Mallnya karena memang banyak Mall di sini seperti Grage Mall, Ramayana, CSB dan PGC yang terletak di pusat kota.
Pendidikan di Cirebon termasuk sangat diperhatikan. Terbukti dari beasiswa yang diberikan oleh Dinas Pendidikan kota Cirebon. Banyak siswa-siswi yang datang dari luar Cirebon untuk menimba ilmu di sini. Ini merupakan nilai plus bagi kota Cirebon. Ditambah lagi, sekarang kota Cirebon sedang mengajukan diri menjadi sebuah Provinsi yang akan berpisah dengan provinsi Jawa Barat. Ini akan menambah Cirebon sebagai kota yang mewah dan bermartabat.

By : Durotul Muntafiah (Jaman SMA)
#TulisanLama
#Event

Jumat, 04 November 2016

Tersadar

Semakin banyak kritik dan saran terhadap diri ini membuat ku kembali tersadar akan masih kurangnya diri ini
Sering ku bolak balik lagi, ku baca lagi apa yang pernah mereka pikirkan tentang diri ini
Membuatku kembali untuk berdiri seakan terdapat energi yang mampu menggerakan sebuah sistem
Membuatku kembali mengulurkan senyuman bahagia akan hal hal bodoh yang pernah dilakukan
Membuatku merasa ingin menjatuhkan air mata akan bodoh dan khilaf yang pernah dilakukan
Walaupun tak sedikit, setelah melihatnya aku tiada tahu harus berjalan ke mana
Namun, hidup harus tetap berjalan.
Semakin hari, semakin banyak yang harus dilewati
Entah bagaimana, aku harus mengisinya di dalam hidup.
Berharap ada di setiap celah dapat kusisipkan benih-benih yang mampu tumbuh dengan baik.
Dua nikmat yang kebanyakan manusia lalai untuk memanfaatkannya dengan sebaik mungkin adalah KESEHATAN dan WAKTU LUANG. (HR. Bukhori)

Sabtu, 22 Oktober 2016

Hari Santri Nasional

22 Oktober diperingati hari santri nasional semenjak presiden Jokowi menjadi presiden. 2 tahun sudah.
Jumat pagi, Ika(adik tingkat waktu di MTs, MAN, dan pernah sekamar sewaktu di pondok) ngajak ke pondok. Sowan gitu. Capcus deh.
Dengan mengendarai motor matic punya Ika, ngeng.... ngeng...
Alhamdulillah sampai.
Dan Alhamdulillah juga di pondok udah ramai banget. Gak kayak waktu zamannya aku, masih bisa dihitung orangnya pakai jari. Sekarang juga masih bisa dihitung pakai jari, tapi gak nyukup pakai jari sendiri. Hihihi.
Seneng seneng aja di sana. Keliling keliling sorenya. Cukup ramai. Berhubung sedang menyambut Hari Santri Nasional di MHS sesak dengan orang-orang dan mobil-mobil.
Tak lupa juga, mampir ke mang Fadhol (bakso favorit). Kenyanglah sudah.
Malam harinya, ikut ngaji Nashoibul 'ibad (tapi gak ada ustadnya). Berakhirlah dengan bercerita ke sana ke mari sampai jam 12.
Paginya, aku sama Ika mau izin pulang Nyai Sunah. Tadinya sewaktu tiba di pondok, udah izin tapi gak ketemu Nyai Sunah (lagi sakit, dan mau berobat). Cepet sembuh ya mi dan diberi kesehatan.
Ketemu, Alhamdulillah diberi wejangan malah dikasih minun+sarapan.
Alhamdulillah.
"Belajar ikhlas tuh susah banget. Cerita ngalor ngidul sampai lupa. Malah sampai juga ke aku, ditanya mau nikah kapan? Haha. Mau yang bagaimana? Kalau santri mimi punya tuh. Tapi ya harus nerima. (Akunya dengerin aja). Kalau mau milih lihat 4: Agama, Ilmu, Wajah, Harta.
Yang perting agamanya. Syukur, syukur bisa semuanya. Aaamin. '"
Udah pamit, lanjut mau pulang. Sebelum pulang, kita mampir ke Masjid at-Taqwa. Di sana mejeng doang sih. Hihihi.
Malahan dapat kenalan baru. Tak lupa teman Ika, nyamperin buat ngajak kita jalan-jalan (read: keraton). Iya ke keraton kanoman (read: bayar 7k). Lanjut ke keraton kasepuhan (bayar 15k).  Gak jadi masuk. Jadi cuman mampir ke masjid kasepuhan saja.
Setelah itu, lanjut ke grage city. Mampir dulu ke Masjid hijau yang berada di samping Grage City. Lumayan panas sih soalnya atapnya pakai kaca gitu sepertinya dan di jalannya udah di aspal semua.
Udah sholat dhuhur, ke grage city cumab liat liat doang dan berakhir di kfc. Aku cuman mesen coffee float, kalo  Ika coffe float sama burger dan Agung (teman Ika) lupa akunya mesen apa. Udah kenyang saatnya berpisah dengan Agung. Terimakasih Agung atas kesempatan bertemua.
Berakhirlah dan sampai di rumah aku dan terakhir di rumah Ika sendiri.
Terimakasih.

#HariSantriNasional
#22Oktober
#PernahNyantri
#NgakuSantri
#AyoMondok

Kamis, 20 Oktober 2016

Harapan

Jikalau harapan itu memang benar adanya, sudah banyak hal yang ingin aku lakukan nantinya.
Namun, jikalau harapan itu hilang mungkin aku akan sedikit kecewa.
Aku pun tahu, dalam sebuah kesempatan harus ada kesiapan hati dan jiwa untuk menerima keputusan yang akan datang.
Berharap, aku berharap itu menjadi suatu harapan yang akan menjadi nyata.
Apakah ini hanya angan-angan?
Ah, tidak boleh seorang manusia hanya memiliki angan-angan.
Harapan dan angan-angan bagiku adalah hampir sama.
Harapan, suatu angan-angan yang dibarengi dengan usaha sebelumnya. Tapi bagiku akan menimbulkan suatu rasa yang tertinggal.
Angan-angan, hanya khayalan. Tanpa berbuat sesuatu. Ingin itu, ingin ini.
Tapi bagiku, tetap saja antara harapan dan angan-angan beda tipis adanya.
Ku berharap, harapanku bukan hanya sekedar angan-angan belaka.
Ku berharap, harapanku akan menjadi sebuah nyata.
Ku berharap, harapanku akan menjadi sebuah pijakan.
Pijakan dalam mengambil suatu keputusan.
Keputusan yang membuat hati dan jiwa selalu dalam jalan yang benar.
Benar dalam ketaatan menuju ridho Alloh dan Rosul-Nya.

Rabu, 05 Oktober 2016

Sekilas Kajian Safinatun Najah

SAFINATUN NAJAH
5 Maret 2016
Safinatunnajah berarti perahu yang menuju kebahagiaan.
Muqodimmah
Kitab ini dikarang oleh Syeikh Salim yang lahir di Yaman. Pada saat itu, beliau diperintahkan raja untuk ke India dan Singapura. Setelah pengembaraan selesai, beliau diangkat menjadi staf ahli dalam bidang militer dan kemudian penasehat Kerajaan.Namun, tahun tahun berikut kerajaan tidak mau mendengarkan nasihat beliau. Sehingga memutuskan kembali lagi ke India dan Singapura mencari kedamaian, namun malah berakhir di Indonesia. Saat berada di Indonesia, beliau sempat menjadi mufti.
Bentuk kasih sayang Alloh adalah surga. Surga dan neraka adalah hak perogatif Alloh. Tidak ada seorangpun yang dapat menjudged seseorang itu pendosa atau apapun.
Sholawat nabi merupakan rahmat yang Alloh berikan kepada Rosululloh Sedangkan sholawat yang diberikan malaikat adalah sebuah doa.
Dalam kata “Sholli” merupakan bentuk fi’il madhi yang menunjukan lampau dan menunjukan sebuah harapan.
Tidak sepantasnya, mengajak orang lain untuk menyampaikan sholawat karena yang berhak menyampaikan hanya Alloh. Sebaiknya menggunakan kata ajakan seperti “Mudah-mudahan atau semoga sholawat dan salam tetap tercurahkan”.
Makna laa khaula wa laa quwwata illa billahi “ Tidak ada daya untuk meninggalkan kemaksiatan dan tidak daya untuk melakukan ketaatan kecuali Alloh”

Fasal : Rukun Islam
1. Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan bahwa nabi Muhammad utusan Alloh.
2. Mendirikan Sholat
3. Memberikan zakat
4. Puasa bulan Romadhon
5. Haji ke baitulloh bagi yang mampu perjalanannya yaitu sehat, ada uang, dan waktu.
Fasal : Rukun Iman
1. Beriman kepada Alloh
2. Beriman kepada Malaikat-Malaikat
3. Beriman kepada Kitab-Kitab
4. Beriman keada Rosul-Roamkisul
5. Beriman kepada kiamat
6. Beriman kepada qodho dan qodar
*Jumlah rosul ada 314. Jumlah tersebut di nama nabi Muhammad(ada perhitungannya)
Fasal : Makna Syahadat
Wama'naa makna Laa Ilaaha Illallaahu Laa Ma'buda Bihaqqin Fil Wujuudi Illallaahu yaitu tidak ada yang disembah dengan sebenar-benarnya kecuali Allah .

Fasal : Alamat baligh
Tanda-tanda Baligh yaitu ada 3 :
1. Sempurna umurnya 15 tahun pada laki-laki dan perempuan
2. Mimpi keluar air mani pada laki-laki dan perempuan bagi umur 9 tahun
3. Haid pada perempuan bagi umur 9 tahun( kurang 15 hari)
*Baligh : nyampe pada suatu umur untuk memenuhi kewajiban.
  Mukallaf: sudah terpenuhi kewajiban yaitu yang berakal dan tamyiz(dapat membedakan baik dan buruk).
12 Maret 2016

Fasal: Syarat Istinja
1. Menggunakan tiga batu
2. Dapat menyapu tempat najis
3. Najis belum kering
4. Najis belum berpindah tempat
5. Tidak boleh bercampur dengan benda lain
6. Tidak melampaui hasyafah(ketika kencing) dan shofhah(ketika buang air besar)
7. Najis tidak terkena air
8. Batu harus suci
*Dahulu : sebelum nabi Ibrohim, semua nabi sudah di sunat. Nabi Ibrohim di sunat umur 80 tahun(ada yang mengatakan begitu). Setelah nabi Ibrohim, semuanya belum disunat kecuali nabi Muhammad(udah disunat sejak lahir)
Sunah yang sering dilakukakn rosululloh yaitu berkaca, bersisir dari kanan ke kiri, membereskan baju, siwak.
Dosa bunuh diri adalah dua kali lipat yaitu bunuh diri itu dosa dan tidak bisa bertaubat.

Fasal wudhu:
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku
4. Mengusap sebagian dari kepala
5. Membasuh kedua kaki
6. Tertib

Fasal: Air
Air itu adalah sedikit dan banyak. Yang sedikit adalah air yg kurang dari 2 kullah. Yang banyak yaitu 2 kullah atau lebih .
Air yang sedikit menjadi najis ketika kejatuhan najis padanya walaupun tidak berubah rasa , warna , dan baunya . Dan air yg banyak tidak menjadi najis kecuali jika berubah rasa , atau warnanya , atau baunya .
*Panjang 1 kulah dari ujung jari sampai ujung tangan.h
Air mani tidak najis: keluarnya tersendat-sendat dan lezat keluarnya( ghoir minal ghoir). Terjadi ketika tidur. Dan baunya ketika basah sepeti adonan roti, sedangkan ketika kering seperti putih telur.
Air madhi terjadi ketika syahwat naik.
Air wadhi terjadi setelah buang ari kecil. Sunahnya dipurut atau berdehem.

Fasal: Mandi Wajib
1. Memasukan hasyafah pada farji
2. Keluar mani
3. Haid
4. Nifas
5. Wiladah(Melahirkan)
6. Mati

19 Maret 2016
Fasal: Fardhu Mandi
1. Niat
2. Meratakan badan dengan air

Fasal : Syarat Wudhu
1. Islam.
2. Tamyiz : membedakan baik dan buruk
3. Terbebas dari haidh dan nifas.
4. Terbebas dari segala hal dan sesuatu yang bisa menghalang sampai air ke kulit.
5. Tidak ada sesuatu disalah satu anggota wudhu yang merubah keaslian air.
6. Mengetahui fardu-fardu wudhu.
7. Tidak boleh beri’tiqad bahwa salah satu dari fardhu–fardhu wudhu` hukumnya sunnah.
8. Menggunakan air suci mensucikan
9. Masuk waktu sholat yang dikerjakan.
10. Muwalat (berturut-turut bagi orang yang berhadats besar)

Fasal : Haid
1. Minimal 24 jam
Terus menerus : kalau dengan kapas masih terdapat darah.
Terputus-putus : secara akumulasi
- Untuk para pemula harus dicek terus menerus
- Minimal yang haid 9 tahun kurang 15 hari.
2. Maksimal 15 hari
3. Minimal masa suci 15 hari.
*Kekuatan darah
1. hitam : kental, dan amis
2. merah
3. Perpaduan merah dan kuning
4. Kuning
5. keruh
Kasus: pake tanggal ya ini
- 1, 2 keluar darah
3,4 suci
5,6  keluar darah
7-14 suci
(Termasuk haid)
- 1,2,3 merah : istihadhoh
4-16 hitam : haid
- 1,2,3 hitam
4-16 merah
(Haid di awal sampai 15 hari, dan 1 hari istihadhoh)
- 1,2,3,4 merah : istihadhoh
5,6, 7 suci
8-20 hitam : haid

CATATAN:
Kalau ada yang kurang, mohon dibenarkan. Kalau ada yang perlu ditambahkan, monggo ditambah aja.

Hasil pendengaran dan oretan: Durotul Muntafiah
Dari kajian Sabtu Pagi bersama Ust. Azka

Selasa, 04 Oktober 2016

Sakinah, Mawaddah, Rohmah

Sakinah : ketenangan
Mawaddah : cinta
Rohmah : kasih sayang

1. Sakinah dalam keluarga hanya dapat dibangun secara bersama sama. Ia tidak akan terwujud jika hanya bertepuk sebelah tangan. Ia akan terbentuk melalui proses yang panjang. Sakinah akan terwujud ketika setiap keluarga saling menemukan kekurangan dan kelebihan dari pasangannya. Kunci dari sakinah dalam bahtera rumah tangga yaitu pertama nahkoda yang mengerti tujuan dan arah berlayar. Kedua awak yang tangguh dan sabar yang siap dibimbing oleh sang nahkoda.
2. Mawaddah adalah perasaan cinta dan senang, yang dengannya rumah tangga menjadi dinamis, produktif, serta menyenangkan. Menurut Imam Hasan al Bashri, kata mawaddah sbg metafora dari hubungan antara suami istri.
3. Rohmah lebih mencerminkan sikap saling memahami kekurangan dari pasangannya dan melengkapinya. Cinta biasanya sering menggebu di masa muda atau di awal pernikahan. Lama kelamaan, setelah masuk dalam rutinitas rumah tangga, cinta tersebut akan mulai melemah. Karenanya, Allah membekali rohmah sebagai penyeimbang. Dengan demikian, ketika sinyal cinta yang mulai redup, maka si rohmah ini akan menjadi penyelamat rumah tangga tersebut.

#Cuplikan dari sebuah kajian
#NambahWawasan
#Perlu di post, hehehe

Senin, 03 Oktober 2016

Bank

Ada seorang sahabat yang menanyakan:
Bagaimana hukum kerja di bank?
Berhubung, saya sendiri masih faqir ilmu maka menanyakan ke yang memiliki ilmu yang lebih tinggi dan lebih paham (Ust. Yani). 
Jawaban : Itu khilafiyah sebagaimana hukum menyimpan uang di bank karena ada yang mengatakan riba dan ada yang tidak jadi hukumnya juga tergantung pada sepakat pendapat yang mana kalau sepakat pada pendapat yang riba maka hukum kerja di bank juga haram, tapi kalau tidak sepakat riba maka hukumnya boleh atau halal, kalau menurut saya (Ust. Yani) sepakat yang boleh karena masih terlalu global pembahasannya. 

Hal apa yang menjadikannya riba?
Jawaban: Ada pendapat terletak pada bunga bank nya, dan kemudian sepakat dengan bank muamalat atau bank syariah padahal jika ditinjau mungkinkah kita menyimpan uang di bank sedangkan bank itu tidak diberikan imbalan karena telah menjaga uang kita, Memang bank sendiri juga tidak boleh menentukan bunga tersebut seenaknya alias tidak wajar atau berlebihan. Sedangkan yang membela menggunakan bank syariah hanya mengganti istilah bunga dengan sistem bagi hasil tapi setelah ditelusuri ternyata yang disebut bagi hasil itu pihak bank hanya mau menanggung keuntungan saja sedangkan kerugian tetap hanya ditanggung nasabah jadi kerjasama sistem bagi hasil seperti ini sama saja tidak syar'i. Jadi kesimpulannya bank konvensional atau syariah sama saja. Boleh jika dikaitkan dengan dalil dalil anta raadhin" inilah yang saya (Ust. Yani) maksud dalil pokok dalam fiqihnya yang global tadi.

Minggu, 02 Oktober 2016

Najis yang di maafkan

Terdapat najis yang dimaafkan ketika di pakaian tapi tidak dimaafkan di air, dan terdapat najis yang dimaafkan di air tapi tidak dimaafkan di pakaian.
Darah ialah najis yg dimaafkan di baju, tapi tidak di air.
Apabila pakaian terkena cipratan darah sedikit, maka itu dimaafkan. Boleh bagi kita memakainya untuk sholat.
Tetapi darah tidak dimaafkan di air. Apabila cipratan darah masuk ke air yang kurang dari dua kulah, maka air itu menjadi mutanajjis, meskipun tidak berubah airnya. Apabila cipratan darah tersebut masuk ke air yang dua kulah atau lebih, maka dilihat terlebih dahulu apakah ia berubah rasanya, atau baunya, atau warnanya. Jika satu saja dari sifat tersebut berubah, maka air tersebut menjadi najis.
Misalkan ada seseorang yang terluka. Lalu lukanya ditutupi pakai perban tapi tetep saja akan merembes keluar, dan itu terjadi di dalam sholat, maka sholatnya akan SAH.
Apabila ada darah yang terus menerus keluar, maka ia harus disumpel/ditutupi pakai kain sebisa mungkin jangan sampe merembes. Tapi kalo merembes di dalam sholat (ya asal tidak bercucuran, cuma merembes aja), maka sholatnya tetep sah. Wallahu a'lam.
Terdapat najis yang dimaafkan di air tapi tidak dimaafkan di pakaian, yaitu bangkai semut/lalat/nyamuk atau yang lainnya.
Apabila ada bangkai nyamuk jatuh ke air bak mandi atau minuman, maka air tersebut tidak mutanajjis, cukup dibuang saja bangkai nyamuknya. Beres.
Artinya, bangkai nyamuk/semut/lalat itu dimaafkan di air.
Akan tetapi jika ada bangkai semut di pakaian, maka harus dibuang terlebih dahulu tuh bangkai semut. Apabila ia jatuh saat sholat, maka sholatnya BATAL kalau tidak membuangnya.
Artinya, bangkai semut/nyamuk/lalat itu tidak dimaafkan di pakaian.
Apabila kita melihat seseorang yang sholat lalu di pakaiannya (atau anggota tubuhnya) ada bangkai semut, maka kita wajib memberitahunya bahwa tadi sholat dia BATAL karena ada bangkai semut.
Wallahu a'lam.
Sumbernya Safinatun Najah dan Fathul Mu'in.

#Cuplikan dari sebuah kajian
#NambahWawasan
#Perlu di post, hehe

Sabtu, 01 Oktober 2016

Syarat Wali Nikah

[Syarat-syarat wali nikah dan pengecualian]
1. Islam. Tidak sah seorang kafir menjadi wali.
2. Baligh. Tidak sah anak kecil jadi wali.
3. Berakal sehat. Tidak sah orang gila menjadi wali, baik gilanya terus menerus atau sewaktu2 saja.
4. Merdeka. Tidak sah seorang budak jadi wali. Artinya, ia tidak sah dalam meng-ijabkan, tetapi dia boleh Qobul ketika dia menikah.
5. Tidak sah seorang perempuan atau laki-laki (banci) menjadi wali.
6. Jujur dan adil. Tidak sah orang fasiq menjadi wali.
Terdapat pengecualian dari syarat wali yang pertama, yaitu harus islam: Wali tidak harus islam, jika yang dinikahkan adalah perempuan kafir dzimmi.
Lalu pengecualian syarat wali yg keenam, yaitu harus jujur dan adil: jika perempuan yg dinikahkan adalah amat (budak perempuan), maka tidak membutuhkan keadilannya si sayyidnya (pemiliknya, karena wali dari amat adalah pemiliknya). Oleh karena itu, jika si sayyidnya adalah orang fasiq, maka tidak mengapa.


#Cuplikan dari sebuah kajian
#NambahWawasan
#Perlu di post, hehe

Jumat, 30 September 2016

Wali Nikah

[Susunan (urutan) perwalian:]
1. Ayah
2. Kakek, ayahnya ayah.
3. Ayahnya kakek, dst.
4. Saudara laki-laki seayah dan seibu. Bahasa faro'idl nya adalah syaqiq.
5. Saudara laki-laki yang seayah saja.
6. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yg seayah dan seibu, terus ke bawah.
7. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yg seayah saja, terus ke bawah.
8. Paman yang seayah dan seibu
9. Paman yang seayah saja.
10. Anak laki-lakinya paman. (Anak laki-lakinya paman yang seayah seibu lebih didahulukan daripada anak laki-lakinya paman yang seayah saja).


#Cuplikan dari sebuah kajian
#NambahWawasan
#Perlu di post, hehe

Kamis, 29 September 2016

Kismun

Persahabatan antara aku, kamu, dan dia. 
Di mulai semenjak di bangku aliyah dan berada di pondok yang sama. 
Awal berada di perantauan di Cirebon, saya berhasil menetap di Pondok Pesantren Hidayatul Ilmi (HI) yang dipimpin oleh Kyai Marzuki Jamzuri. Kyai Marzuki dulunya temennya bapak saya pas jaman dulu pernah ngaji bareng. Nah, makanya aku bisa di sana. Di pondok HI hampir selama 10 bulan. Berada di sana, banyak sesuatu yang dapat di belajari, bertemu dengan orang-orang yang hebat, dan bersahabat.
Jangan salah di sana saya punya geng namanya kismun (Kiki, Aisyah, Mumun). Hahaha.
Bagaimana asalnya kami bisa bersahabat, mungkin berdasarkan persamaan nasib kali ya.
Dari mba Kiki, saya dapat belajar arti keikhlasan dan kedewasaan. 
Dari mba Aisyah, saya belajar arti dalam menghadapi masyarakat dan berorganisasi. 
Mereka berdua selalu mengajarkan dan meluruskan ketika saya berbuat kesalahan. Aku sudah pernah berkunjung ke rumah mereka. Tapi sekarang aku udah lupa rumahnya mba Aisyah karena jauh sih.
Dan di sana pula, saya mengenal ustadz Sholeh, ustadz Zaki, dan ustadz lainnya (ada ustadz dari pondok Jambu), serta mr. Faiz yang mengajarkan Bahasa Inggris. Terimakasih.

Selamat buat mba Kiki yang sudah menikah, Barokalloh ya mba :) Sakinah, Mawaddah wa Rokhmah ^_^ 

#JanganBaper

Rabu, 28 September 2016

Rezeki

Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan
Ada empat hal pelancar rezeki:
1- shalat malam
2- memperbanyak istighfar di waktu sahur
3- membiasakan sedekah
4- berdzikir di pagi dan petang

Ada empat hal penghambat rezeki:
1- tidur pagi
2- sedikit shalat
3- malas-malasan
4- sifat khianat

Selasa, 27 September 2016

Resensi Geni Jora

Geni Jora karya Abidah El Khalieqy.
Menceritakan bagaimana kehidupan para perempuan di setiap sudut di belahan di dunia.
Berbagai perlakuan yang diterima perempuan dari mulai pengasingan, pendidikan yang tidak diijinkan, tak boleh melebihi laki laki, dan masih banyak perlakuan yang di dapat.
Geni Jora, seorang gadis yang hidup dalam pengasingan di dalam sebuah pagar yang tinggi bak istana kerjaan. Dia selalu ingin tahu tentang dunia dan menentang akan ketidakadilan yang dialami dirinya, kakak perempuannya dan perempuan lainnya. Banyak hal yang dia miliki untuk bisa dibanggakan kepada neneknya bahwa dia lebih bagus nilai rapot dibanding adik laki-lakinya, tapi nenek selalu bilang bahwa perempuan tetaplah nomor dua.
Bahkan kedua pamannya sendiri selalu menggoda kakak perempuannya bahkan dirinya, namun hanya bisa diam seribu bahasa. Walaupun mengadu, tak ada satupun yang percaya.
Kehidupan mulai berubah, semenjak Jora masuk pesantren. Dirinya masuk ke pesantren yang modern dengan biaya yang cukup mahal. Ya karena hanya orang tertentu saja yang mampu masuk. Berbagai macam alasan seseorang untuk pesantren asal punya uang yang cukup. Bagi Jora, ini merupakan kehidupan yang diinginkan, hidup bebas untuk melihat bagaimana dunia. Berburu ilmu, berbagai khayalan dan menemukan seorang sahabat.
Hingga akhirnya dia dipertemukam dengan Zaky yang mampu membuat dirinya benar benar melihat dunia. Tapi begitu banyak rintangan dalam percintaan bersama kekasihnya. Cemburu, perselisihan, pertahanan, dan berbagai bumbu problematika dalam percintaan. Yang pada akhirnya membuat Zaky mengambil keputusan untuk segera melamarnya agar tak pergi jauh lagi karena Zaky benar-benar mencintainya.
Dalam sebuah percintaan harus ada yang mau mengalah. Sedangkan Jora sudah tak tahan lagi dengan mengalah karena sedari kecil selalu mengalah atas dirinya yang menjadi perempuan. Dia tak mau lagi menjadi kalah dari laki-laki.
Zaky pun mengalah agar mampu mendapatkan kekasihnya kembali.

Senin, 26 September 2016

Sahabat Seperjuangan

Alay juga judulnya? Hehe, tiada mengapa kalo sekali mah. Awalnya, aku kenal dia sejak di MAN Ciwaringin Cirebon(MAN 2 Kab. Cirebon). Lebih tepatnya karena kita sekelas. Combolay. Tempat dimana aku menemukan keluarga baru ketika di Cirebon. 3 tahun bersama 32 penghuni di kelas IPA. Tak pernah sedikitpun bosan menceritakan tentang kalian (Combolay). Jadi mau gimanapun emang kita semua akrab dari awal. Awal akrab banget dengan dia di kelas 2. Saat itu mau ada olimpiade gitu. Aku, dia dan ada satu orang lagi  di tempatkan di bidang Kimia. Entah sejak kapan aku jadi di kimia. Maaf kali ini gak nyebutin nama dikarenakan mereka cowok semua, takut terjadi sesuatu. Hihihi, sudah terlalu pede nian aku ini. Tapi mungkin temen temen yang lain, barangkali tentu sudah mengidentifikasi bahkan sudah mengenal orang yang aku maksud. Oh ya, dia di Polban (Politeknik Negeri Bandung) dan yang satu lagi di UGM (Universitas Gajah Mada).
Setelah itu, kami bertiga jadi sering main bareng, nginep bareng (eits ini nginepnya di rumah guru ya), makan bareng, bahkan pernah bolang bareng ke rumah kakak kelas yang dulunya lanjut di STAN buat minjem buku kimia kimia gitu (yang dipinjem bukan kimia aja sih, fisika bahkan matematika juga). Sebenernya gak cuma bertiga aja mainnya, kadang lebih sering banyakan. Hehehe.
Setelah lulus dari aliyah, hanya aku yang tidak meneruskan ke kimia. Padahal, sebelum keterima di ITB, aku sempat keterima di kimia. Tapi apa daya, Alloh belum memberikan izin.  Alloh selalu memberikan rencana yang indah bagi orang yang mau bersabar dan bersyukur. Insya Alloh.
Alhamdulillah juga, di Bandung masih ada temen yang dulu aliyahnya bareng, tepatnya di UPI, Uin Bandung dan salah satunya dia.
Jadilah aku sering mainnya sama dia.
Jalan hanya karena sudah penat dengan kuliah, curhat gak jelas, dan kadang ketawa gak jelas. Serba gak jelas.
Sampai sekarang pun masih.
Terimakasih sudah menemani perjuangan.
Terimakasih telah menjadi sahabatku.
Selamat atas wisudamu, Sabtu, 24 September 2016.
Selamat atas dunia baru yang telah kau dapatkan, semoga betah, barokah dan yang terbaik.
Doakan sahabatmu ini, cepat menyusul dan dapat berjalan di jalan yang ditentukan.
Aamiin.

*Semoga kamu gak baca tulisan ini. Kalaupun baca, langsung abaikan saja ya ^_^

Sabtu, 24 September 2016

Aku, Kamu, Mereka, Metamorfosa

Duduk, Berdiri dan Melangkah merupakan rangkaian dari metamorfosa untuk mencapai kesuksesan.
Telah lahir dan menuju dunia yang akan membuka cakrawala lebih luas dan indah. Itulah sebuah metamorfosa dunia.






Minggu, 11 September 2016

Karangsari-Brebes-Cirebon-Bandung

Apaan itu? Trayek bus antar kota? Hahaha. Jadi itu tempat saya pernah menimba ilmu, menikmati indahnya belajar dan berjuang, menikmati akan hausnya ilmu pengetahuan.
Nah, sekarang bagaimana? Masih lapar, haus dan kering akan indahnya ilmu pengetahuan.
Iya, saya masih ingin.
Terlalu nikmat masa masa itu.

Rabu, 07 September 2016

Sikit sikit, bye bye

Owe mau dikit demi sedikit mengurangi eksistensi di dunia khayal ini. Seperti sebelumnya, hal cem gini pernah owe lakuin. Pengen pura pura gak tau, bebas, gak khawatir dan damai.
Rasanya tau kabar dari yang lain itu, campur aduk. Seneng, sedih, kadang merasa iri.

Kamis, 25 Agustus 2016

Luntang Lantung

Udah kadung pernah buat janji buat main dan Alhamdulillah masih diberi kesempatan, cabutlah aku sama Vina buat ke Tangsel (rumah Vina). Jadi kita sengaja ke sana berangkat pagi jam 5 dan sampai stasiun sekitar setengah 6. Nungguin aja. Oh iya, kereta berangkat jam 6.30 (Selasa, 23 Agustus 2016) dan diperkirakan sampai jam 9.40. Dan ternyata sampai di stasiun Gambir 9.50 atau jam 10.00, tepatnya aku lupa.
Ya berhubung stasiun gambir dekat dengan monas (monumen nasional), capcus deh ke sana. Sebelum ke sana, kita diajak cape capean. Keliling gak jelas(gak tau pintu masuk). Itu udah hampir ngelilingin monas. Hahaha. Benar-benar, hayati lelah bang. Beli tiketnya 15000 (maklum udah gak jadi mahasiswa), lumayan banget tuh harganya. Udah 2 kali lipatnya yang mahasiswa pelajar. Nah, kita udah masuknya umum. Manfaatkan tuh. Tidak cukup, berjalan jauh begitu dan harus antri cuy. Panjang beut. Antri hampir 1 jam dan sekitar jam 12 sampailah di puncak monas. Uhhhh. Lihat kota Jakarta dari atas. Ternyata eh ternyata, gedung gedung yang sering dibicarakan di TV bisa diliat bentuk jelasnya dari jauh. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, PRAMUKA, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Gedung Kementerian, dan masih banyak lainnya. Terus aku sempet mikir, di mana letak Istana Negara yang sering muncul di TV apalagi pas kemarin 17 Agustus ? Sidang Jesika kasus kopi Sianida juga dimana? Kan lagi hits gitu. Hahaha.
Udah cukup puas melihat Kota Jakarta dari atas (lebih tepatnya panas sih), saatnya balik. Jadi harus naik Busway dulu nih. Jalan dulu tuh buat cari busway. Kata pak Polisi deket ban Indonesia.  Dan ketemulah dengan menempuh perjalanan yang cukup panjang. For the first time naik busway pake kartu e-money. Kartu ini bisa dipake buat naik busway, krl, makan, ataupun. Asal ada isinya aja sih.

#BelumSelesai 

Senin, 22 Agustus 2016

Hilang Sejenak

Perasaan aneh, was was, ataupun ada sesuatu yang mengganjal ingin sekali aku menghilang
Menghilang sejenak agar perasaan itu lenyap dan kembali normal
Tak ingin melihat kabar kabur dari siapapun
Ingin sendiri
Tiada seorangpun yang tahu bagaimana aku
Tutup semua
Sepi,
Tenang,
Damai,

Ingin menghilang sejenak

Kamis, 18 Agustus 2016

Hiruk pikuk bis antar kota

Perjalanan Bandung-Brebes maupun Brebes-Bandung, saya selalu menggunakan bis.
Menjadi hal yang lumrah.
Pakai kereta? Mana bisa.
Pakai travel? Bisa, tapi harganya bisa sampai 2 kali lipat bis.
Jadi, dipilihlah bis.
Bis apa yang biasa dipake? Seringnya Goodwill.
Kenapa gak yang lain? Bisa sih pake yang lain.
Bhineka, cukup nyaman. Semua bisnya  ber AC. Harga masih normal. Tapi seringnya cuma sampai cirebon aja. Jadi kalo mau sampai Brebes, bisa pake angkutan umum 2 kali, atau dilanjut pakai bis lagi. Ribet kan.
Sahabat, udah males pake bis ini. Punya pengalaman yang tidak menyenangkan.
Yang lainnya, belum pernah. Pengin pake nusantara, tapi belum pernah nemu yang pas mau ke Brebes.
Jadi dipilihlah Goodwill.
Goodwill, bis merah yang sudah melegendaris dikalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

#BelumSelesai 

Senin, 15 Agustus 2016

Penjaga Api (Pawon)

Akhir- akhir ini tiap pagi, saya bergaul dengan api. Sebenarnya hal ini sering saya lakukan.
Pernah dengar istilah pawon? Tempat pembakaran yang terbuat dari batu bata yang disusun. Untuk memperkokoh dapat juga di semen. Biasanya terdiri dari 1, 2  atau 3lubang pembakaran. Kalau yang di saya itu ada 2. Bahan bakarnya dengan kayu yang terkena api.
Kenapa?
1. Menghemat. Walaupun sekarang udah jaman pake gas yang lebih hemat daripada dulu pake minyak, akan lebih hemat lagi kalau punya alternatif lain yaitu pake kayu.
2. Bersih. Sampah selalu dihasilkan setiap hari salah satunya sampah rumah tangga. Di tempat saya tinggali saja, selalu aja sampah yang selalu dibuang di belakang(sekitaran pawon). Jadi daripada dibuang disekitaran rumah, mending dipake buat membantu sebagai penyulut kemerahan. Walaupun mencemari lingkungan, tapi gak seperah pembakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. (Ngeles aja). 
Bakar sampah di daerah ku, masih dianggap wajar. Tetangga maupun masyarakat tidak mengkhawatirkan akan hal tersebut. (Maklum belun kota, haha). Bahkan saat musim ketiga, banyak yang memanfaatkan untuk membuat batu bata yang proses pembakarannya sampai 3hari yang menimbulkan asap yang berkepanjangan. Selain itu, di sekeliling rumah saya pun, masih pekarangan. Jarak antara rumah tetangga yang terdekat sekitar 3 meter.

So, it's ok.

Kamis, 11 Agustus 2016

Greget

Indonesia.
Yang di dalamnya terlalu banyak cerita.
Cerita suka, sedih, marah, iba, takjub dan segala bentuk emosi mampu mewakilkan penggambaran Indonesia.
Tangan ini belum mampu untuk mendobrak pintu yang sengaja selalu ditutupi.
Lidah ini belum mampu menyeruak ke permukaan hingga bibir ini hanya bisa membisu
Jadilah sunyi.
Seakan aman-aman saja negeri ini.
Cerita ini telah terjadi dari kalangan bawah sampai kalangan atas.

Rabu, 10 Agustus 2016

Tukutuk

Ceritanya tuh lagi bosen di rumah, jadi tadi pergi ke Brebes mau beli buku di Gamprit.
Buku yang jadi langganan pas jaman MTs. Ya, walaupun seringnya kalau ke sana, cuman numpang lewat atau cuman bolak balik bukunya. Buku disitu, dari dulu sampai sekarang selalu penuh dengan buku- buku. Ya namanya juga toko buku. Buku di sana, relatif lebih murah, bukan baru, tapi tetep masih oke loh.
Akhirnya, keluar toko bawa sesuatu yang dibeli deh.
Lanjut ke masjid agung Brebes. Berhubung sudah mendekati waktu ashar dan sudah lama tidak berkunjung ke sana. Ngadem lah. Lumayan. Eh, pas mau pulang ketemu di pelataran masjid sama Nurul, adik kelas jaman MTs dan di MAN yang sekarang lagi ambil psikologi di UNPAD.
Pulang pakai elep (angkutan umum seperempatnya bis yang besar). Elep ini, angkutan hits di Brebes. Cuman ada jurusan Losari-Tegal sama Ketanggungan-Tegal. Jangan terkecoh kalau mau naik elep. Dari dulu sampai sekarang, seringnya naik Ketanggungan-Tegal. Soalnya kalau yang satunya sering ngetem(berhenti) dan trayeknya memang lebih jauh. Walaupun tak semua begitu. Hanya tertentu.
Sensasi naik elep kali ini berbeda. Seperti baru pertama kali naik kembali semenjak 6 tahin silam. Aku berdiri berdesakan dengan penumpang lain bersamaan dengan para siswa yang baru pulang sekolah. Sungguh pengalaman itu mengingatkan kembali sewaktu MTs dulu. Terlalu sering berdiri, baik pergi maupun pulang sekolah. Tapi tak ada mengeluh sedikitpun.
Uncchhh, jadi kangen.
Tadi sempet lama sih, nunggu elepnya gegara lagi pemberangkatan haji.
Waktu, benar-benar cepat berlalu.

Rabu, 03 Agustus 2016

Sepertinya Wisuda

Bangun pagi. Sudah wangi. Sudah rapi.
Masih menginap dikosan Inka dan mbak Ruli.
Gak pake make up artis, tapi make up friend (mbak Eva). Good job mbak, makasih udah mau bantuin saya.
Gimana jadinya kalau saya make up sendiri? Huwwaahh, gak tau bakal jadi apa.
Intinya udah beres aja lah. Nah, saatnya pergi ke Salman buat nemuin ortu.
Tahu kah Anda? Owee, malu disepanjang jalan kenangan, aku sendiriaaannn. Hahaha.
Udah aja lah, sampai di Salman terus langsung ke Aula Barat (Albar). Eh, di sana udah ada mbak Ruli sama Inka.
Terus ngapain? Saya dikasih sesuatu ama mereka. Apa itu? Sesuatu. Makasih. Foto deh.
Masuk ke dalam Albar.
Jam setengah 9, prosesi berlangsung. Jam 10 kayaknya udah selesai dah.
Euforia pun berlangsung. Dari menyapa antar keluarga, foto bareng, dan makan makan.

Terimakasih untuk keluarga yang sudah hadir. Pengorbanmu tiada bandingnya. Ayah, Ibu, Kakak dan Adik.
Terimakasih buat teman-teman metrologi yang hampir 3 tahun ini sudah mau menjadi keluarga dalam menerima saya yang suka moody, sering gak jelas, aneh gini. Maafkan atas jiwa dan raga.
Semoga dilancarkan dalam setiap langkah baik yang lanjutin S1, kerja, maupun yang mau nikah. Aamiin.
Terimakasih yang sudah menyempatkan hadir.
Asrama Salman ITB periode 2015/2016, PSTK ITB, kronco-kronco MAN yang datang dari jauh (Sadur, Ujo, Irfan ndut, Laely), Khansa, dan yang lainnya. Terimakasih.

Selamat menikmati indahnya perjuangan ^_^


Selasa, 02 Agustus 2016

Gladi

Hari ini adalah gladi untuk persiapan wisuda besok.
Perasaan yang dirasakan itu, sebenarnya campur aduk. Senang, sedih, terharu, bahkan sempat air mata ini keluar walau hanya setetes.
Perasaan enggan untuk berpisah.
Perasaan ingin tetap berada di Bandung.
Meluap begitu saja.

Sabtu, 30 Juli 2016

Indah dan Lelah

Sudah jauh-jauh hari pengen travelling ke suatu tempat.
Dan sehari sebelum hari H, direncakan ke Curug Cimahi. Berdasarkan sumber yang ada, itu tempat yang direkomendasi untuk dikunjungi.
Berangkat pagi jam 8.30, sampai di lokasi 9.10. Dari ataslah, perjuangan yang sesungguhnya dimulai. Kami harus menuruni tangga sekitar 500 anak tangga dengan dikelilingi hijau-hijau dan sekawanan monyet yang berkeliaran.
Dan akhirnya, sampailah. Curug Cimahi atau Curug Pelangi.
Suasana yang sejuk dan tenang.
Indah bukan?
Masya Alloh.
Gemericik air yang sungguh menenangkan, angin yang berhembus seakan-akan sampai ke pori-pori tubuh, dan aliran air yang mengalir mampu menghanyutkan perasaan yang sudah lama terpendam.
Berlama-lama di sini mampu menghilangkan kegundahan dan kepenatan yang mampu jiwa ini terperangkap.

Alloh menciptakan alam semesta ini untuk hamba-hambanya dapat mensyukuri apa yang berada di dalamnya dan mampu mengambil hikmah dari setiap perjalanan yang dilalui.
Ketika sudah dirasa cukup puas bermain main dengan air dan menikmati serta berfoto riang untuk mengabadikan momen. Itulah saatnya kembali ke kehidupan ynag penuh dengan perjuangan. 
Dengan diawali menaiki tangga yang sekitar 600 anak tangga itu. Beberapa kali berhenti untuk mengambil nafas karena terlalu lelah untuk melangkah dan ditambah pula dengan melawah gaya gravitasi.
End Curug Cimahi~

Perjalanan pulang.
Belum selesai, perjalanan hari ini.
SABUGA (Sasana Budaya Ganesha).
Ada apakah? Ya, wisuda Juli S1.
Mau apa? Ngucapin selamat atas kelulusannya, semoga berkah ilmu dan sukses kedepannya.


Ke siapa? Tadinya berniat ke elektro aja, di sana ada kakak URO khususnya dari tim Berkaki (Mas Aznan, Mas Kholis dan Mas Evan). Tapi ternyata di sana ketemu banyak wisudawan yang dikenal. Ada teh Iis dan kang Abduh dari korsa serta mbak Abida (mbak fasil asrama).
Kalo udah ketemu ngapain? Ngucapin selamat, terus foto. Haha.
Setelah itu? Keliling-keliling sampai capek.

Wkwkwk.
End.

Jumat, 29 Juli 2016

Resensi Novel O

Gaya Eka Kurniawan dalam menuliskan novel O menggunakan alur maju mundur. Hingga saya dibuat bingung membaca, apakah ini saling berkaitan. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami bagaimana keterkaitannya. Dengan gaya penulisan yang cenderung blak-blakan hingga saya dibuat shock ketika membaca, namun tetap ikut terjun kedalamnya.
Novel ini menceritakan bagaimana binatang dapat menjadi manusia ataupun manusia yang menjadi binatang.
O yang merupakan seekor monyet dan mempunyai kekasih bernama Entang Kosasih. Di Rawa Kalong, para tetua terlalu sering menceritakan bahwa terdapat monyet yang berubah menjadi manusia ialah Armo Gundul yang dalam ceritanya dia ikut dalam peperangan melawan monyet-monyet yang telah dipengaruhi kejahatan untuk menyerang manusia. Kisah-kisah yang telah diceritakan membuat Entang Kokasih ingin menjadi manusia.
Hingga pada suatu saat, Sobar dan Joni yang berprofesi sebagai polisi sedang ditugaskan di Rawa Kalong untuk mengamati seorang mujahidis. Hanya mengamati. Mujahidis tersebut setiap malam selalu melantunkan ayat suci al-Qur'an untuk memenuhi janji. Mujahidis tersebut dulunya seorang santri yang diminta tolong untuk mengajarkan al-Qur'an kepada seorang gadis. Gadis tersebut selalu memerhatikan suara-suara yang terdengar dan pada akhirnya sampailah kepada mujahids tersebut. Terciumlah perasaan antara mereka berdua yang diketahui oleh ayah sang gadis sehingga sang ayah marah dan memaki mujahidis dan si gadis yang pada akhirnya gadis tersebut dinikahkan dengan duda kaya raya. Si gadis sudah terlalu cinta dengan mujahidis dan tak sanggup apabila kesuciaanya direnggut oleh sang duda. Gadis melarikan diri dari rumah untuk mencari mujahidis yang telah meninggalkannya terlebih dahulu. Namun, si gadis pernah berpesan bahwa suatu saat mereka berdua pasti akan bertemu dalam kondisi bagaimanapun. Maka, bertemu lah mereka di Rawa Kalong dengan keadaan yang sudah tidak dikenali namun jiwa mereka masih terpaut sama sekali dan mereka akhirnya menikah. Selamat tinggal, Rawa Kalong.
Tugas Sobar dan Joni belumlah selesai. Mereka harus berhadapan dengan monyet-monyet Rawa Kalong.
Ada apa?
Ketika itu, ada seekor Sanca yang sedang mengincar anak kecil dan tertangkaplah anak tersebut. Dilililah dan dibanting supaya tak berdaya. Namun, monyet-monyet lebih memilih tak suka dengan Sanca walaupun monyet-monyet tak suka manusia. Mereka berteriak saling bersahutan, meminta tolong agar anak diselamatkan. Entang Kokasih mecoba untuk menyelamatkan si anak bayi agar bisa menjadi manusia. Diancamlah sanca dengan telur-telurnya akan dipecahkan. Sanca tak mau menggubris. Satu persatu, telur dipecahkan oleh Entang Kokasih. Hingga melihatlah sang polisi kejadian tersbut, dan sedikit heran dengan kejadian terset sampai tak menyangka ada seorang anak yang terlilit ditubuh sanca. Ibu sang anak menghampiri dan bertindak sebagai pahlawan untuk menyelamatkan anaknya. Si ibu melabrak Sanca, agar terlerai dengan si anak. Tersadar, kedua polis untuk turut membantu melerai. Sobar sudah siap siap mengambil revolver dan Joni memegang di bagian ujung ekor.
Ditembaki tepat dikepala sanca. And die. Selamat kepada Ibu dan Anak, walau dengan terluka.
Entang Kokasih kagum dengan cara manusia membunuh. Diambilnya revolver punya Sobar.
Sobar baru tersadar bahwa revolver sudah tidak berada ditangannya. Mencari-cari dan kembali ke hutan.
Oh, ternyata digenggaman monyet. Sial.
Berfikir, bagaimana bisa revolver berada di monyet dan bagaimana merebut kembali.
Di suruhlah Joni untuk menembak Entang Kokasih.
Namun, pada akhirnya revolver menyerang Joni dengan segala trik yang digunakan Entang Kokasih. Matilah Joni.


Kamis, 28 Juli 2016

Sahabat berbagi

Di semester kedua di asrama Salman ITB, saya bersama ketiga orang yang luar biasa yang mampu membuat diri ini menjadi nyaman untuk sekedar melepaskan penat sewaktu kuliah, tugas, atau kegiatan yang ada.
Ya, mereka adalah Hana Fauziah Puschy Dae dari Cilacap, Devi Imulia Dian Primaskun dari Baleendah, dan Azalia Shafira dari Lampung. Mereka ngampus di ITB. Hana jurusan Teknik Lingkungan 2013, Devi jurusan Matematika dan Azalia dari SBM Manajemen 2014. Walaupun sekarang kami telah berpisah dan tidak bersama, setidaknya kami masih sering menyapa, atau sekedar spam di grup (lebih sering aku sih).
Dulu, kamar kami selalu paling berisik (padahal udah ditutup di pintu). Mungkin itu sebuah ungkapan pelampiasan akan kegiatan sehari-hari, Selain itu, kamar yang sering komplit kalau sore menjelang. Selalu aja ada orang di kamar. Kuliah, langsung berbaring di kasur yang di bawah. Tak jarang, sering terjadi perebutan kasur bawah (saya salah satu yang tertindas, hahaha). 
Masih ada lagi, hobi kami makan. Berhubung, salah satu di antara kami yaitu Devi yang hobinya masak, jadilah kami terbawa untuk menjadi penggiat masak untuk mendapatkan makanan yang diinginkan. Seringkali, kami masak buat kamar. Walaupun hanya sekedar mie rebus.
Mengingat kalian, aku terkadang ingin segera berjumpa.
Selamat sukses, menemukan kehidupan yang selalu membuat hari-hari yang indah dan bermakna.
Dimanapun berada, tetaplah menjadi seseorang yang bermanfaat.
Selamat menikmati indahnya perjuangan ^_^



Selasa, 26 Juli 2016

Hanya sementara

Aku hanya pergi tuk sementara, ku tinggalkan kampung halaman tercinta.
Takkan lama.
Iya saat kembali ke Bandung, seakan sudah lama sekali kumeninggalkannya.
Udara sejuk Bandung mampu menghangatkan panasnya perjalanan  yang melelahkan

Minggu, 24 Juli 2016

Perbandingan yang paling mulia

Rosulullah memperbandingkan antara sahabat Abu Bakar ash-Shidiq dan sahabar Umar bin Khathab dengan sebuah perbandingan yang paling mulia tatkala beliau bersabda :
"Sesungguhnya Alloh melembutkan hati sejumlah pria padanya, hingga hati itu menjadi lebih lembut dari susu. Alloh juga mengokohkan sejumlah hati kaum pria padanya, sehingga menjadi lebih kokoh daripada batu. Sesungguhnya perumpamaanmu, wahai Abu Bakar, seperti perumpamaan nabi Ibrahim AS, dia berkata,'Barang siapa yang mengikuti aku maka sesungguhnya dia termasuk bagian dari diriku. Barang siapa yang mendurhakai aku maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang' (Ibrahim[14]:36). Permisalanmu, duhai Abu Bakar bagai permisalan nabi Isa AS, dia berkata, 'Jika engkau menyiksa mereka maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-MU. Jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkau Mahagagah lagi Mahabijaksana(al-Maidah[5]:118). Adapun perumpamaanmu, wahai Umar, seperti perumpamaan nabi Nuh AS, dia berkata, 'Wahai Rabbku! Janganlah Engkau sisakan di muka bumi ini dari orang-orang kafir itu seorang penghuni rumah pun' (Nuh[71]:26). Sesungguhnya, permisalnmu duhai Umar, bagaikan permisalan nabi Musa AS, dia berkata, 'Wahai Rabb kami, binasakanlah harta mereka dan persempitlah hati mereka maka mereka tidak beriman sampai mereka melihat adzab yang pedih' (Yunus[10]:88).
Sungguh yang keras itu akan menjadi lembut dalam kondisi tertentu, dan yang lembut itu akan menjadi keras pada sejumlah keadaan, Itu karena masing-masing dari keduanya melaksanakan perintah Alloh, bersikap keras ketika kekerasan itu menjadi salah satu faktor kemenangan dan penegakan keadilan, dan bersikap lembut manakala kondisi memerlukan untuk bersikap lembut.

Sumber : buku Pesona 66 Sahabat Menguak Jejak-Jejak Keteladanan para Sahabat Rasulullah SAW karya Dr. Muhammad Bakr Ismail

Sabtu, 23 Juli 2016

Tempat Berteduh di perantauan, Cirebon

Awal berada di perantauan di Cirebon, saya berhasil menetap di Pondok Pesantren Hidayatul Ilmi (HI) yang dipimpin oleh Kyai Marzuki Jamzuri. Kyai Marzuki dulunya temennya bapak pas jaman dulu pernah ngaji bareng. Nah, makanya aku bisa di sana. Di pondok HI hampir selama 10 bulan. Berada di sana, banyak sesuatu yang dapat di belajari, bertemu dengan orang-orang yang hebat, dan bersahabat.
Jangan salah di sana saya punya geng namanya kismun (Kiki, Aisyah, Mumun). Hahaha. 
Bagaimana asalnya kami bisa bersahabat, mungkin berdasarkan persamaan nasib kali ya.
Dari mba Kiki, saya dapat belajar arti keikhlasan dan kedewasaan. Dari mba Aisyah, saya belajar arti dalam menghadapi masyarakat dan berorganisasi. Mereka berdua selalu mengajarkan dan meluruskan ketika saya berbuat kesalahan. Aku sudah pernah berkunjung ke rumah mereka. Tapi sekarang aku udah lupa rumahnya mba Aisyah.
Dan di sana pula, saya mengenal ustadz sholeh, ustadz Zaki, dan ustadz lainnya (ada ustadz dari pondok Jambu), serta mr. Faiz yang mengajarkan b. Inggris. Terimakasih.
Kenapa bisa pindah?
Karena ada suatu hal yang tidak bisa diceritakan. Ini adalah kesalahan saya. Tapi tidak sepenuhnya salah. Hehehe. (Bisa dibilang dulu sedikit nakal, tapi masih nakal yang bisa dimaklumi). Nakalnya gak aneh-aneh kok. 
Setelah itu, boyonglah ke Pondok Pesantren Asrarur Rafi'ah sampai lulus dari MAN Babakan Ciwaringin.
Pondok yang satu ini, banyak yang gak tau letaknya. Padahal salah satu pondokan tertua. Emang sih agak nyempil. Pondok ini selalu dilewatin kalau Jum'atan. Posisi pondok ini dikelilingi pondokan laki-laki. Dekat dengan Pondok Pesantren Roudhlotul Tholibin yang merupakan pondokan pertama di Desa Babakan.
Pesantren Asrarur Rafi'ah dipimpin oleh Kang Syarif dan Ibunya Kang Syarif Nyai Mahsunah (udah sepuh, tapi masih sehat, Alhamdulillah). Nyai Mahsunah sungguh paling tegas saat santrinya baca Al-Qur'an dan suaranya masih sangat lantang.
Saat itu, aku pernah sekamar dengan Vivi (SMP kelas 3) dan Melani (SMP kelas 1). Tahun berikutnya, sekamar dengan Ika (MAN kelas 1) dan Azmi (MTs Kelas 2). Di pondok ini juga, saya bersama Jeanne Isbeanny Laraswari Fatmawati Hermawan yang dulu MTs juga bareng. Selain itu, di pondok ini di dominasi oleh warga Brebes loh. Brebes paling hits lah.
Kebanyakan juga pengajar yang mengajari kita dari pondok Jambu atau PPMM atau dari anaknya Nyai Sunah sendiri. Keren dan kece lah.
Untuk kegiatannya, tidak jauh beda dari pondokan Hidayatul Ilmi maupun Asrarur Rafi'ah. Seperti ngaji al-Qur'an, ngaji kitab, ngaji pasaran, makbaroh, hadiyu'an, marhabanan,ro'an, tajiran dan lainnya. Banyak istilah juga yang mungkin ditemui waktu modok saja kayak banjakan (tumpengan), bestelan, lupa lagi.
Biasanya juga ada bola api, atraksi petasan, khataman, dll.
Terlalu banyak hal yang terlewatkan namun masih tetap terkenang.
Terimakasih, pondok tercinta
Terimakasih, penghuni pondok
Terimakasih, atas ilmu dan pengajaran
^_^_^_^_^_^

Pondok Pesantren Hidayatul Ilmi


Pondok Pesantren Asrarur Rafi'ah


Izinkan aku mengenang kembali, Combolay

Combolay merupakan julukan buat angkatan fullday ke-6 MAN Babakan Ciwaringin (sekarang namanya MAN 2 Kab. Cirebon). Sebelumnya sudah pernah cerita tentang Combolay. Tak mengapa diceritakan kembali. Combolay dicetuskan pada 22 Juni 2011 bertepatan dengan ulang tahun dari salah seorang sahabat saya Aditia Putra Pratama Juniar. Saat itu, ulang tahun Adit dirayakan dengan syukuran nasi kuning bungkus yang dibagikan ke teman sekelas. Dan siapa yang memulai, nama Combolay lahir. Community Bocah Alay.
Bersama Combolay, dapat dikatakan saya telah melalang buana. Dari sikap yang nekat, berani, tolong menolong dan sebagainya. Begitu erat persahabatan dan persaudaraan antara Combolay. Sampai sekarang masih tetap begitu. 
Awal 32 orang dan lulus 32 orang. Kami dari kelas 10 sampai 12 selalu bersama satu kelas. 3 tahun bersama. Sebenarnya sejak berada di MTsN Brebes juga begitu 3 tahun bersama dengan 2 kelas yang berbeda, hanya dipindah pindah orang-orangnya saja. Salah satu teman MTsN dan menjadi teman di MAN adalah Jeanne Isbeanny Laraswari Fatmawati Hermawan. Jadilah 6 tahun bersama dia. 
Tidak menyangka.
Banyak hal yang telah kami lewati bersama. Mulai dari memenangkan perlombaan antar kelas, jalan-jalan ke pantai, nonton bareng, makan bareng, belajar, nginep bareng, nekat ke Guci Tegal, sampai selalu ada drama pindahan di akhir semester. Semuanya dilakukan bersama.
Selamat buat Novi yang sudah mempunyai baby, jadi Combolay udah punya keponakan ya. Udah jadi Om dan tante. 
Selamat juga buat Aro yang udah lamaran dan akan segera menikah. Semoga dilancarkan.
Selamat bagi yang udah lulus(aku dong, haha), yang sudah sidang (Eka), dan yang mau sidang (Sadur). Semoga dilancarkan ke depannya oleh Alloh.
Semoga dilancarkan juga buat Egi biar ikutan nyusul juga.
Selamat juga yang udah dapet rezeki lebih, sering-sering aja nraktir kita-kita.
Selamat buat Combolay yang lainnya, yang sedang di sana, disitu, di mana-mana dari sabang sampai merauke, semoga kalian baik-baik saja dan segala urusan di mudahkan.

Salam sukses untuk kita semua.
Selamat menikmati indahnya perjuangan ^_^

Akhir kata, dari jiwa dan raga ini yang sedang dilanda kerinduan mengucapkan terimakasih.
(Maaf, bila ada yang tidak berkenan karena ada yang tidak seharusnya terekspos. Mohon segera beritahu saya)

Kelas X

KELAS XI


KELAS XII






Selasa, 19 Juli 2016

Umar bin Khothob RA

Sahabat Umar bin Khathab bin Nufail adalah lelaki yang jenius dan salah satu yang dimuliakan oleh Alloh dengan Islam. Dia memiliki sifat-sifat kesatriaaan yang sempurna dan sikap-sikap manusia yang luhur.
Rosululloh pernah berdoa; “ Ya Alloh, kuatkanlah Islam dengan salah satu dari dua Umar “ Yang dimaksud beliau adalah Amru bin Hisyam yaitu Abu Jahal, atau Umar bin Khathab RA. (HR. Thabrani).

Kisah masuknya Umar bin Khathab RA
Suatu hari Umar bin Khathab RA keluar dari rumahnya dengan mengalungkan pedang dilehernya. Seseorang datang menemuinya dan bertanya, “Hendak kemana, hai Umar?’
Umar menjawab, “Aku akan membunuh Muhammad!”
Orang tersebut berkata, “ Yang lebih pantas kau lakukan adalah membununh adik perempuanmu dan iparmu, karena keduanya telah mengikuti Muhammad dalam memeluk agamanya”.
Umar bin Khathab RA bergegas menuju rumah adik perempuan dan iparnya untuk menimpakan siksa kepada mereka. Pada saat itu, di rumah mereka ada seseorang lelaki yakni Khabab bin Arat yang sedang mengajari al-Qur’an. Tatkala Khabab mendengar suara Umar, dia langsung bersembunyi  agar dapat melihat apa yang dilakukan oleh Umar terhadap adiknya.
Ketika Umar masuk ke dalam rumah, dia berkata, “Suara bacaan apa yang baru saja kudengar dari kalian?”
Adik iparnya berkata, “Wahai Umar, apa pendapatmu jika kebenaran itu ada pada selain agama yang kau anut? Apakah kau akan memeluknya atau tetap bertahan terhadap kekafiran?”
Seketika itu Umar melompat dan menginjak iparnya serta menampar adiknya yang menyeruak membela suaminya. Sang adik berkata, “ Hai musuh Alloh! Apa yang ingin kau lakukan, lakukanlah! Aku bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah selain Alloh dan Muhammad adalah Rosululloh. Kami sudah masuk Islam, walaupun kau tidak suka”.
Umar berkata, “Berikan kitab itu padaku agar aku bisa membacanya”. Adiknya berkata, “Sesungguhnya kamu najis dan kotor, tiada boleh menyentuh kitab itu kecuali orang yang suci”. Maka berwudhulah Umar dan membacanya, “Thaha” sampai berakhir pada bacaannya ,” Sesungguhnya Aku adalah Alloh, tiada sesembahan kecuali Aku maka kalian sembahlah Aku dan tefakkan sholat untuk mengingatk-Ku. “(Thaha:1-14).
Kemudian Umar berkata, “ Tunjukkan kepadaku di mana Muhammad”.
Pada saat itu, Rosululloh berada di sebuah rumah di kaki bukit Shofa yakni rumah Arqom. Di dekat pintu rumah ada Hamzah, Thalhah dan sahabat Rosululloh yang lainnya.
Umar berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rosululloh”. Umar masuk Islam. Kaum muslimin bertakbir karena kegembiraan terhadap keislaman Umar. Mereka saat itu berjumlah empat puluh orang atau lebih sedikit yang terdiri dari pria dan wanita.
Terwujudlah doa Nabi Muhammad SAW.

Kisah Kepemimpinan


Sumber : buku Pesona 66 Sahabat Menguak Jejak-Jejak Keteladanan para Sahabat Rasulullah SAW karya Dr. Muhammad Bakr Ismail 

Sabtu, 16 Juli 2016

Abu Bakar ash-Shidiq RA

Sahabat Abu Bakar RA merupakan kholifah pertama yang meggantikan Rosulullah SAW setelah wafat. Beliau digelari Abu Bakar karena beliau adalah orang pertama dan terdahulu memeluk agama islam dari kalangan dewasa. Beliau bersegera (Bakr) kepada Islam ketika diajak memasuki tanpa ada keraguan sedikitpun.
Rosululloh SAW bersabda: " Aku tidak pernah menawarkan Islam kepada seseorang pun kecuali dia pasti ragu-ragu terlebih dahulu, kecuali Abu Bakar, karena dia tidak pernah meragukan diriku sedikitpun dengan perkataannya. " (H.R Razin, Dailami juga meriwayatkan hadits yang semakna pada Musnad al-Firdaus dari Ibnu Mas'ud)
Ibu dari Abu Bakar menamainya Atiq karena pengharapan baik dengan keterbebasan dari kematian. Hal ini dikarenakan saudara laki-laki dari Abu Bakar tidak ada seorangpun yang hidup kecuali beliau atau agar beliau terbebas dari neraka atau ketampanan wajah yang diambil dari lafal 'ataaqah yang artinya keindahan pada segala sesuatu.

Sumber : buku Pesona 66 Sahabat Menguak Jejak-Jejak Keteladanan para Sahabat Rasulullah SAW karya Dr. Muhammad Bakr Ismail

Selasa, 12 Juli 2016

Perintah "Wajib"

Tiba-tiba ada seorang teman yang nge-Line nanya sesuatu.
Aku bingung juga bagaimana menjawabnya karena aku masih fakir dan miskin ilmu.

Pertanyaan :
"Perintah Alloh yang berada di al qur'an itu dihukumi wajib semua kah?
Jika iya, apakah terdapat perbedaan antara perintah yg memang ada kata 'diwajibkan atas kamu' sama perintah lainnya yg tidak ada kata itu, tapi hukumnya tetap wajib? Misalnya, perintah menutup aurat kan wajib, tapi ga ada kata diwajibkan atas kamu. Bagaimana kah?

Karena aku yang masih begini.
Dimulai lah aku menanyakan masalah ini ke seseorang yang mempunyai kedudukan ilmu lebih tinggi yaitu ustadz Yani dan ustadz Syadid (teman di MAN dulu yang sekarang udah jadi sesepuh kayaknya di pondok).

Berdasarkan jawaban beliau-beliau yang luar biasa, aku rangkum.
"Tidak semua di dalam al-Qur'an itu wajib, ada berbagai macam kategori ayat kayak ayat-ayat qot'iyat (mutlaq), ayat-ayat yang mutasyabihat (perlu penta'wilan/penafsira. Salah satu penta'wilan adalah hadits.
Untuk penetapan hukum-hukum ada yang namanya ushul fiqih. Ilmu ini pas zaman Rosululloh belum ditetapkan sebagai cabang ilmu tapi dalam prakteknya sudah berlaku. Jadi kalau mau tahu suatu hukum harus mempelajari ushul fiqih.
Salah satu kaidah ushul fiqh : "segala bentuk perintah pada dasarnya adalah menyeru kepada wajib kecuali ada dalil pembantahnya".
Jadi kalau menutup aurat itu wajib karena perintah yang tidak ada pembantahnya.

Kalimat perintah dalam al-Qur'an banyak pengambilan hukumnya, asal kalimat perintah menunjukan kewajiban. Namun, dapat menunjukan sunah, mubah yang disebabkan dalam ayat tersebut ada qorinah/indikator yang mengarah pada kesunahan ataupun kemubahan.
Qorinah dapat dilihat dari ayat itu sendiri, asbabun nuzul, atauu lainnya.
Itulah sebabnya hukum setiap imam mujtahid ada perbedaan karena dalam menafsirkannya berbeda pula.
Contoh ada satu kata larangan namun imam yang satu mengharamkan yang satu memakruhkan karena imam imam tersebut mempunyai dalil sendiri."

Catatan : maafkan, apabila terdapat cacat dalam penyampaian karena aku yang masih fakir ilmu.

Minggu, 10 Juli 2016

Karena kita keluarga (Bandung)

Terimakasih atas kesediaan teman-teman, sahabat dan keluarga menerima saya yang seperti ini untuk dijadikan teman.
Terimakasih telah bersedia menemani hari-hari ini dengan penuh keriangan, kasih sayang, nasihat, pengajaran, hikmah dan warna-warna dalam hari-hari sehingga segala kebosanan bisa hilang.
Masih banyak diri ini yang banyak kelupaan, keteledoran, kemunafikan, kesengajaan, dan kesalahan-kesalahan yang tidak bisa terhitung.
Maafkan atas sikap acuh, egois, tak ramah atau yang lainnya yang pernah saya berikan sehingga teman merasakan kesakitan namun tidak berani untuk berucap. Ucapkan lah saja saat ini bisa langsung atau PM saja.
Hanya maaf, tolong, terimakasih yang bisa saya katakan.
Terimakasih Saudara-saudaraku baik di Metrologi Instrumentasi yang telah menemani selama di 3 tahun ini, my partner TA Putu Ayustin Suriasni yang sekaligus teman pertama di Bandung, Vina dan Ruri juga, GAMA-TB (Keluarga Mahasiswa Tegal Brebes) yang telah bersedia menjadi keluarga pertama asal daerah dan bantuan-bantuan, Viva La Ganesha KRPAI Berkaki ITB yang sayanya hanya sekedar lewat dan berceloteh , Unit Robotika ITB (URO ITB), Salman Health Center Korps Relawan Salman ITB (Korsa ITB), Indahnya Berbagi P3R 1435H, Pustena (Pusat Teknologi Tepat Guna Salman ITB), Asrama Salman ITB, teman sekamar di semester genap (Hana, Devi dan Azalia) yang berisik, aneh, gokil dan selalu bikin kenyang , temen sejak di MAN Babakan Ciwaringin Cirebon (Sadur dan Irfan) yang selalu diminta bantuan apapun,  Unit Pengembangan Tilawatil Qur'an (UPTQ) Salman ITB yang mengajarkan agar belajar selalu dekat dengan al-Quran, KMNU ITB, teman-teman di Pelopor Perintis Salman ITB, para guru, pengajar dan ustadz yang telah memberikan ilmu dan pengajaran, Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) Bandung, Keluarga Ganesha Mahasiswa Cirebon (KGMC) ITB yang sayanya kalau di grup silent reader saja dan gak pernah ikut kumpul (maafkan) dan segenap teman, sahabat dan keluarga yang pernah bertemu dan mengenal dengan saya dan sebaliknya saya bertemu dan mengenal Anda sekalian.
Maaf, sungguh saya tak bisa menyebut kalian semua karena kalian memang telah menjadi keluarga selama di Bandung.
Terimakasih atas segalanya.
(EdisiSedikitAlay)