Basmallah

Jangan lupa dalam melakukan sesuatu diawali dengan bismillah.

Tunaikan selagi mampu

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

Sabtu, 27 Oktober 2012

KELOMPOK ILMIAH REMAJA


Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dibentuk atas dasar hasil Konferensi Anak-Anak Sedunia (UNESCO) di Grenouble, Prancis tahun 1963. Konsepsi yang dihasilkan dalam konferensi ini adalah bahwa kurikulum pada pendidikan formal di sekolah terbatas kemampuannya untuk mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pasti. Untuk itu dalam konferensi ini disepakati untuk dikembangkan Youth Science Club (YSC) bagi remaja yang berusia 12-18 tahun.
Youth Science Club (YSC) secara serentak tumbuh di seluruh dunia seperti di Eropa, Amerika Latin, Amerika Serikat, Prancis, Filiphina, India, dan Indonesia. YSC dikenal di Indonesia dengan Kelompok Ilmiah Remaja yang terbentuk atas inisiatif remaja Indonesia itu sendiri. Pembentukannya diawali pada tahun 1969 saat koran Harian Berita Yudha membentuk Remaja Yudha Club (RYC). Selanjutnya, setelah difasilitasi oleh LIPI dan mengalami perkembangan, maka Remaja Yudha Club (RYC) berubah menjadi Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Pada tahun 1970, UNESCO kembali mengadakan konferensi di New Delhi, India dan menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain umur untuk anggota YSC tidak lagi 12-18 tahun, tetapi menjadi 12-21 tahun.
Pemimpin utama (konsultan) YSC/KIR di Indonesia diperankan oleh LIPI. Selanjutnya LIPI dibantu Departemen Pendidikan Nasional, Pertamina serta beberapa Universitas dan Institut yang aktif dan rutin mengadakan pemasyarakatan dan pembinaan KIR ke seluruh pelosok tanah air dengan membuat kompetisi untuk ajang gelar prestasi tahunan, yang sekarang dikenal LKIR (LIPI), LPIR (Depdiknas) dan LKIR Hemat Energi (Pertamina).
Bentuk komitmen LIPI untuk mengembangtumbuhkan dan membina KIR di kalangan remaja dengan setiap tahunnya mengadakan Lomba Karya Ilmiah Reamaja (LKIR) secara rutin sejak tahun 1969 sampai sekarang. Sedangkan Depdiknas menyelenggarakan LPIR sejak tahun 1977 sampai sekarang, diprakarsai oleh “Bp. KIR” DR. Andi hakim Nasution. Istilah ini masih digunakan hingga saat ini, dan masih aktif dilaksanakan diberbagai sekolah di seluruh Indonesia.