Sabtu, 26 November 2016

Hikmah keluar dari mager

Pagi hari, chat temen buat ngajakin ngaji Safinah. Eh, temenku belum bisa ikutan karena mau ngerjain tubes, ceunah. Oke lah. Tapi malah dia maksa buat aku ngikut kunjungan pengurus yang awalnya malas sekali.
Dia gak bisa, masih ada perempuan yang lainnya yang bisa. Hehehe.
Budaya ngaret masih mengakar sih, di poster mah jam 9.00, eh mulai malah jam 10.00. Mantap kali kan.
Jadi tadi bahas tentang tayamum dari sebab-sebab, syarat, yang membatalkan, fardhu tayamum.
Selesai ketika adzan dhuhur berkumandang.
Sekitar jam 13.00, saya bersama teman-teman yang lain menunggu di Bank Muamallat untuk ke rumahnya Pak Suwarno dan Bu Elin. Perjalanan cuku panjang dan terik matahari cukup membuat kami yang berada di dalam angkot merasa gerah dan terkantuk.
Sesampainya di sana, langsung disuguhin untuk makan siang. Wow, mantap kali. Ini lah yang ditunggu-tunggu sebagian orang. Hahaha, termasuk saya.Selesainya makan, dapat lah wejangan-wejangan lagi. Yang membuat, semangat menatap dunia kembali muncul di permukaan. Api yang disulutkan, mampu membuat jantung berdegup kencang.

Salah satunya :
-Seseorang perlu mempunyai karakter yang membuat orang lain nyaman dan diri sendiri menjalankannya tentu akan ikhlas.
*Seperti, menepati janji. Jika kita belum mampu untuk menepatinya, cukup bilang maaf dan berikan alasan mengapa begitu. Dan jangan pernah membuat janji yang membual dan yang nantinya tidak bisa untuk ditepati.
*Kalau kita memerlukan bantuan orang lain, maka ketika kita telah bertemu orang yang merupakan orang yang akan dimintain tolong berlaku lah hormat.Jangan bermain dengan gadget sendiri, sok penting ngobrol dan nge-chat tanpa memerdulikan tujuan bertemu tersebut. Sungguh tak sopan sama sekali.

-Untuk menyatukan qolbu salah satunya melakukan aktivitas bersama dan melakukan perjalanan minimal 3 hari. Dengan cara seperti itu dapat menguatkan persahabatan dan persaudaraan. Intinya harus berjalan bersama.
-Dalam salah satu pengajaran yang diajarkan oleh Pak Suwarno ke mahasiswanya adalah Kompetensi harus naik dari sebelumnya, bahasa asing, Self Confidence, networking yang jangka panjang, multi/close culture experience.

Ya begitu lah banyak hikmah hari ini. Alhamdulillah.
Pulangnya gak pake angkot, tapi bonceng sama Fathimah pake motor menyusuri hari yang semakin gelap.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.
Semoga bermanfaat.