Jumat, 25 September 2015

Sebuah Penyesalan

Baru kusadari, terselip sesuatu di antara tumpukan buku yang berserakan. Terlihat, amplop dengan sampul bunga di luarnya.
Betapa kaget diri ini. Sejak kapan adanya? Siapakah yang meninggalkannya?
Ingin ku membuka, tapi mungkin saja bukan ditujukan kepadaku.
Tak membuka pun, aku semakin penasaran. Lagi pula, ini ada di bukuku.
Perlahan ku mendekat, dan mulai membuka perlahan.
Semakin kaget dibuatnya. Terteralah nama seseorang yang ku kenal selama ini.
Ku baca, kata per kata yang membuatku tertegun dan ingin menangis.
" Maaf kan aku, yang telah berani mengungkapkan perasaan ini padamu. Entah bagaimana hal ini bisa terjadi. Rasa itu, sepertinya datang dengan sendirinya. Aku selalu senang melihat tingkahmu, wajahmu atau apapun yang ada di dirimu.
Semakin lama ku mengenalmu, semakin aku tahu bahwa rasa ini hanya untukmu. Akupun sudah terlalu lama memendam rasa ini padamu. Hingga akupun tak kuat membendung rasa ini dan akhirnya meluap. Maafkan atas kesalahan ini. Tak seharusnya, aku berani melakukan hal seperti ini.
Aku takkan pernah memaksamu untuk menerima. Aku hanya ingin engkau tahu bahwa aku memiliki rasa untukmu yang begitu dalam sejak kali pertama kali kita bertemu.
Biarkan engkau menganggap aku seperti apa. Namun, suatu saat nanti pasti akan tersampaikan maksudku dalam ikatan yang suci.
Maafkan. "
Ya seperti itu lah inti dari surat tersebut. Hingga akupun hanya ingin menangis karena baru mengetahui bahwa ia pernah menulis secarik kertas ini. Kenapa tidak dari sejak dulu kutemukan? Kenapa baru sekarang?
Sesak di dalam dada.
Bagaimana mungkin?
Akupun juga begitu, merasakan rasa itu dari sejak kali kita bertemu.
Tapi....
Apa ini...
Sudah telah menjadi basi.
Dia sudah memiliki seseorang yang akan segera mendampingi hidupnya.
Selama ini, akupun masih berharap kelak akan menjadi pendampingnya dengan tidak mencari lain. Tapi apa daya, sepertinya dia akan jauh lebih bahagia dengan seseorang yang lebih baik dan yang telah terpilih.
Sungguh, hanya sesak yang menyelimuti hati ini.


--Hanya Sebuah Cerita--

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.
Semoga bermanfaat.